IINTOA Mengisi Temu Wicara The Region and Post Covid 19 Strategy

Konjen RI Chicago

Konjren RI Chicago menfasilitasi pertemuan antar tour operator Indonesia yang diwakili dari IINTOA [ Indonesia Inbound Tour Operators Association ] dengan tour operators Amerika yang diselenggarakan dalam coffee morning / breakfast dari Chicago pada tanggal 5 October 2021 waktu setempat jam 08:30 dengan tema : The Region and Post Covid 19 Strategy di pimpin langsung oleh bapak Mari Binsar Simorangkir selaku Konsul Jenderal RI di Chicago, Amerika Serikat

Malam tanggal 5 October 2021 tepat jam 20:30 WIB dan jam 08:30 am waktu setempat Chicago dihadiri tidak kurang dari 25 tour operators setempat melalui hybrid difasilitasi oleh Konjen RI Chicago, sedangkan dari Indonesia dihadiri dari Kementerian Pariwisata dan Kreative Indonesia ibu Nia Niscaya selaku Deputi Pemasaran dan Assosiasi diwakili oleh IINTOA. Dalam acara tersebut terbangun suatu elaborasi / consortium presentasi antara Kementerian Pariwisata dan Kreative RI dengan Indonesia Inbound Tour Operators Association [ IINTOA ]; dari IINTOA duet Ketua dan Sekretaris.

Konsul Jenderal Republik Indonesia Di Chicago Amerika Serikat yang beralamat di 211 North Carpenter St Chicago Illinois, 60607 dihadiri oleh para tour operators setempat, dengan acara tunggal temu bicara dengan tour operators Indonesia. Acara dimulai tepat pada hari Selasa jam 20:30 waktu Indonesia Barat, local time disana pada jam 08:30 am di Chicago. acara ini di inisiasi oleh Konsul Jenderal RI dalam acara coffee morning / Breakfast, dihadiri tidak kurang dari 25 tours operators, itupun dibatasi bila tidak tentu akan lebih demikian awal pembicaraan yang disampaikan oleh bapak Konjen Mari Binsar Simorangkir

Nia Niscaya. Paul Emundus Talo, Ricky Setiawanto

Mengawali acara pembukaan oleh bapak Konjen memperkenalkan yang hadir di acara coffee morning sambal breakfast, dan sekaligus memperkenalkan serta menyapa hello Indonesia diawali memperkenalkan Paul Edmundus Talo selaku ketua IINTOA kemudian Ricky Setiawanto selaku Sekretaris Jendral IINTOA serta Nia Niscaya dari Kementerian Pariwisata RI selaku Deputi Pemasaran Luar Negeri dan menyapa yang hadir dalam visual video meeting pada malam itu. Tentu kehadiran dari Kementerian Pariwisata RI memperkuat materi presentasi yang akan disampaikan, kerena siapa tidak mengenal sosok Nia Niscaya; bagi mereka yang bergerak di bidang pariwisata Indonesia tentu tidak ada yang tidak mengenalnya, karena yang bersangkutan telah bergelut 29 tahun di Kementerian Pariwisata RI pada bidang pemasaran; baik dometik maupun international. “ Kalau boleh dijuluki beliau adalah; Ratu Pemasaran Pariwisata Indonesia “ [ red. ]

Setelah MC mempersilahkan menyampaikan papaparannya, beliau terlebih dahulu menyapa bapak Konjen dan peserta yang hadir di Chicago, beliau diawali bon appétit tentu tidak makan rendang karena sedang breakfast demikian ungkapnya.

Dalam penyempaiannya ada tiga pokok pembahasan diantaranya adalah; 1. Update Indonesia Condition [ Indonesia Last Update ] 2. Market Update – Newest Information Update of Origin. 3. Schema Grand Strategy – A Tactical Plan

Kondisi COVID 19 di Indonesia.

Sebagaimana disampaikan dalam pertemuan tersebut bahwa; “ Dalam siaran pers di Istana Kepresidenan pada 20 September 2021, Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan Pembatasan Kegiatan Umum [PPKM] Level 4 di luar Jawa dan Bali. Tingkat  pertumbuhan positif terus menurun. Tingkat hunian rumah sakit untuk kasus Covid semakin membaik. Jumlah kasus terkonfirmasi sehari – hari selama enam hari berturut-turut di bawah 3.000 kasus. Laju penyebaran kasus dilihat dari angka Reproduksi di bawah 1, menandakan bahwa Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan keterangan pers Gugus Tugas Covid 19 Nasional pada 13 September 2021, progres nasional penanganan Pandemi Covid 19 menunjukkan angka pemulihan harian yang mengalami peningkatan jumlah kumulatif kesembuhan mencapai 2,9 juta orang sembuh. )

Beliau juga menyampaikan peta kondisi COVID 19 Serta langkah pemerintah terhadap recovery COVID 19 dan Koncentrasi pelaksanaan Vaccine yang ter updated di Indonesia saat kini.

Setelah penyampaian tentang kondisi terkini Pandemic COVID 19 di Indonesia selanjutnya menyampaikan tentang Visa Policy serta regulasinya sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh KUMHAM No 23 tahun 21. Disampaikan juga dari Kementerian Pariwisata kini mempunyai berkonsentrasi baru dalam pengembangan wisata yaitu; Desa Wisata yang kini sedang trend di dunia pariwisata.

Distinasi Prioritas Pariwisata

Ada suatu hal menarik yang disampaikan adalah; terhadap Langkah pemerintah terhadap 5 Super Priorities destination 1.Toba, 2. Borobudur, 3. Mandalika, 4. Labuan Bajo, 5. Likupang. Disampaikan juga tentang connectivitas jalur penerbangan dari overseas seperti dari; Los Angles, Chicago, San Francisco, New York, serta jalur penerbangan dari negara Asia menuju ke Indonesia dan maatschappij penerbangannya yang melayani penerbangan. Ada yang menarik dalam paparannya disampaikan tentang profile % traveler dari Amerika berdasar Biro Statistic yang datang ke Indonesia mulai dari leisure, Education, MICE, VFR, Trend % keingin dari pasar dari Amerika

Pada kesempatan yang sama disampaikan tentang data stratistik kunjungan wisatawan Amerika ke Indonesia dari tahun 2017 sd 2021. Terlihat dari statistic tersebut di tahun 2020 sangant kecil tapi mulai dari tahun 2021 mulai dari January sampai dengan bulan Juli telah mulai menujukan trend menaik terus.

Langkah dan Strategy Pemasaran

Tentu penyampaian beliau sudah dapat dipastikan tidak lepas dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata diantaranya adalah; Menyelenggarakan dan atau mengikuti berbagai virtual trade fair dan mengalakukan sales mission; melakukan colloborasi dengan KOL’S [ Key’s Opinion Leader; branding collaborations ]; menyampaikan atau campaign tentang CHSE kepada wisatawan dan informasi yang senantiasa ter Up Date, Hal – hal yang juga dilakukan dari pihak Kementerian Pariwisata mengimplimentasikan Protocol CHSE sampai kepelatihannya. Pada kesempatan yang sama disampaikan service flow bagi restaurant, airport dan tempat2 distinasi wisata lainnya dalam menjalankan CHSE Protocol.

Duet IINTOA

Setelah materi yang disampaikan dari Kementerian Pariwisata kini MC tidak membuang-buang waktu langsung memperkenalkan Kembali IINTOA dan mempersilahkan IINTOA untuk menyampaikan presentasi yang dapat dipaparkan sebagai tambahan menu segar breakfast bagi para tour operators yang berada di Konsulat di Chicago

Ketua IINTOA membuka pembicaraan dengan menyapa bapak Konjen dan para collegial tour operators yang berada di Chicago kemudian langsung menyampaikan salam dari IINTOA. Ketua menyampaikan bahwa beliua hadir di acara ini tidak sendirian ditemani oleh Sekretaris serta anggota lainnya. Kemudian dilanjutkan dan menjelaskan tentang organisasi IINTOA dan keberadaannya serta peran organisasi. Disampaikan bahwa organisasi IINTOA baru berdiri sejak 3 tahun yang lalu tapi “ sebetulnya IINTOA barang baru stock lama ‘ [ red ].

Setelah menjelaskan peran organisasi Ketua IINTOA melanjutkan penjelasan tentang geography Indonesia yang terletak antara Indochina dan benua Australia. Indonesia adalah sebuah negara archipelagos [ kepulaun ] yang terbesar di dunia dengan tebarannya dari Sabang sampai Marauke berjumlah melebihi 17.000 pulau, dan merupakan garis pantai terpanjang, memiliki 127 gunung berapi; 4 geopark yang telah masuk dalam sertifikasi UNESCO, memiliki land and sea national park, serta menjelaskan tentang demography socio anthology Indonesia yang mencapai 1.331 ethnic, melebih 625 bahasa daerah. / dialects. Indonesia memiliki beautiful landmark and culture serta highest Biodiversity / Keanekaragaman Hayati tertinggi didunia, dan dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan surga mega species and florists.

Kalau Ibu Nia menjelaskan superprioritas destinasi, Ketua IINTOA menyampai Indonesia kini memiliki 10 destinasi prioritas yang di kenal 10 New Bali. Setelah menyampaikan highlight pariwisata Indoensia kemudian Ketua mempersilahkan kepada Sekjen untuk membedah satu – persatu potensi dan daya Tarik yang terdapat dibeberapa distinasi, dimulai dari Toba – sepanjang pulau Sumatera, kemudian berselancar menyeberang pulau Jawa, dimulai dari Jakarta dengan pulau seribunya sampai ke music orchestra angklung, Botanic Garden di Bogor kesemuanya terdapat di Jawa Barat – dari Jakarta – Jawa Barat kemudian [ Java overland sampai ke Bali ] satu persatu di kupas tuntus. Seperti penulusurannya ke Jawa Tengah tentu tak ketinggalan dengan candi; Borobudur dan Pramban-nya serta Keraton Yogya dan Tamansari Yogyakarta, lalu menyeberang yang siapa tidak kenal Bali dengan segala kekayaan alam dan budayaan seperti Kute, Ubut, Tanah Lot, Besake dan Uluwatu. Pokoknya semuanya dikupas habis, terhadap beautiful landmark and culture serta traditional wellness of Indonesia, tidak ada yang ditertinggal, setelah dari Bali menyeberang ke Indonesia bagian timur seperti Lombok dan Flores – Sumba dan sudah pasti tidak tertinggal tentang Komodo, Waingapu, Gili Laba, tentu tidak tertinggal pula sampai ke Papua dengan Raja Empat – nya beserta seluruh biodiversities-nya.

Sungguh bersyukur malam tersebut banyak dapat dari hasil paparan yang disampaikan oleh kedua senior inbound tour operator seperti bapak Paul E Talo dan bapak Ricky yang telah banyak makan asam garam di dunia pariwisata dan perjalan di nusantara ini. “ asam dan garam telah meraka telan dan rasakan “ dan sampai kini mereka masih merasa asam dunia inbound ini dan asin yang harus mereka telan dan cebur kelautan, apalagi dimasa Pandemic COVID 19, inbound tour operator makin terasa asam dan asin nya di dunia mereka, dan manisnya sampai hari ini masih juga belum kunjung datang, bayangan cahaya terang masih remang – remang dengan peraturan yang berlaku saat ini bagi mereka yang bergerak sebagai inbound tour operator. [ red ]

Dengan paparan yang telah disampaikan tentu diharapkan mempu memberikan daya magnetic serta hypnotique tersendiri bagi tour operator untuk dapat berkunjung ke Indonesia.

Mengakhiri pertemuan bapak Konjen menutup pertemuan. Acara temu bicara melalui virtual video meeting ini tetap terasa hangat dan kangen teraut diwajah tour operators untuk dapat bertatap muka dan berkeunjung ke Indonesia langsung sangat dirasakan.

Share with:


Teamwork makes the dream work, but a vision becomes a nightmare when the leader has a big dream and a bad team.
Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact Us

Give us a call or fill in the form below and we will contact you. We endeavor to answer all inquiries within 24 hours on business days.
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.
Translate »