Pelita Hash House Menggelar Indonesia Pan Hash di Bandung
Bandung akan di banjiri para hash house and hash harriers, di bulan September 2018 mendatang sekitar 6oo peserta mengikuti Pan Indonesia Hash, kegiatan komunitas Harries ini yang ke XXXIV akan mengambil tempat di Kota dan Kabupaten Bandung, demikian disampaikan oleh ketua Palita Hash Yani Heryani Laismana dan Ketua Pembina Hash Pelita Kho Ka dalam pertemuan beberapa waktu yang lalu, bahwa renca kegiatan ini telah disampaikan kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata dan Budya Propinsi Jawa Barat, dan masih menunggu mendapatkan rekomendari dari Gubernur Jawa Barat dan mendapat dukungan dari Pemprov Jabar. disampaikan oleh Ketua Pembina Kho Ka di Lembang 1 Julni 2018, seiring acara sosialisasi KPU seiring dengan agenda rutin kegiatan run yang dilakukan oleh Pelita Hash House Harriers setiap Jumaat.
PAN INDONESIA HOUSE KE XXXIV
Tema kegiatan Pan Indonesia House ke XXXIV disampaikan oleh Kho Ka adalah : Fun Fitness and Friendship dan disampaikan oleh Ketua Panitia Yani telah mendaftar tidak kurang dari 600 peserta yang akan datang mengikuti kegiatan ini, serta telah sekian hotel telah di book untuk para harriers yang datang dari seluruh Indonesia. Kegiatan event ini akan diselenggarakan pada bulan dan tanggal mendatang yaitu tanggal 6 s/d 8 Sepetember 2018 dan mengambil tempat di Kota dan Kabupaten Bandung. [ Kawah Putih dan Taman Bunga Lembang ] dengan serangkaian acara yang menarik
Hash House Harries merupakan salah satu komunitas kini telah menjadi komunitas lari lintas alam dan merupakan komunitas dunia, dan tentu ini akan menjadi postensi pasar wisata bagi pariwisata Indonesia bila komunitas dan pemerintah menyadari hal ini. saat ini komunitas ini belum menjadi perhatian dan prioritas oleh pemerintah baik pusat maupun daerah, dan hanya berpendapat hash house harriers hanya merupakan suatu kelompok kegiatan biasa – biasa saja, sampai kni komunitas ini masih belum banyak disentuh secara baik dan dipelajari tentang berbagai konsep penyelenggaraan yang lebih profesional dan dijadikan sebuah kalender event yang menarik untuk dapat dilakukan disetiap daerah pada setiap tahunnya, karena hampir di seluruh Indonesia memiliki alam yang memang senantiasa di cari oleh para hash harries dan Indonesia banyak terdapat berbagai variant of spot yang dapat diperkenalkan ke komunitas hash harriers tidak saja nasional tapi dunia.
Saat ini Kegiatan Hash House Harrier telah menjadi sebuah life style dengan kemajuan technologi di era Now [ globalization ] tentu manusia dihadapkan berbagai banyak masalah dan pilihan hidup, akhirnya muncul berbagai pola hidup, diantaranya adalah bagaimana manusia memerlukan suatu kehidupan yang lebih sehat komunikasi dan membangun link dan persahabatan yang lebih mengglobal. Perubahan life style dengan kemajuan technology akhirnya dengan mudah merambah ke negara manapun termasuk Indonesia. seperti perkembangan Hash House Harrier
Dalam catatan sejarah bahwa permainan Hash Harriers diawali dari suatu peristiwa lama sebuah permaianan terjadai diperkirakan pada tahun 1837 yang merupakan sebuah permainan yang diadakan oleh sebuah Rugby School, Warwickshire di Inggris dan mulai masuk di kelompok orang dewasa mulai dari saat musim gugur tahun 1867 dimana saat sekelompok pendayung dari London melakukan aktivitas Hare and Hounds kerena ingin tetap fit selama musim dingin. Sedangkan masuk ke Asia diperkirakan sekitar tahun 1930 ketika serdadu – serdadu Inggris memanfaatkan kehebatan hutan di Malaysia untuk kegiatan mencari jejak, tapi lama kelamaan tentara Inggris jadikan kegiatan tersebut menjadi suatu kegiatan olah raga dan hiburan [ sport and entertainment ] kemudian terbentuklah club Hash dan kemudian diberikan nama the Mother Hash.
Kini communities ini tidak saja lagi terdiri kelompok remaja, tetapi tapi telah menjadi suatu kelompok dan kegiatan yang lebih moderate [ terdiri dari seluruh kelompok umur ] baik dalam kegiatannya mau pun event yang dilakukan oleh Hash House Harriers yang lebih bersifat nature mindedness dan sport entertainment and health.
Sport is a universal language. At its best it can bring people together, no matter what their origin, background, religious beliefs or economic status.” ( United Nation Secretary General – Kofi Annan )