Gowes Bersama 48 BSPB Di Leebong Island Belitung
Disuasana pandemic Covid 19 manusia makin risau untuk mencari sebuah bentuk kegiatan yang sehat yang mampu menggabungkan kebutuhan jasmani, alam dan technology, untuk mendapatkan suatu kebebasan menghilangkan travel and event shock, jadi tidak aneh sekarang begitu banyak orang memilih bersepeda sambil berekreasi untuk mendapatkan kesehatan dan trend dalam hidup baru dimasa new normal,
Dari mana kita mengenal dan asal sepeda; Sepeda pada mulanya di buat untuk sebuah kebutuhan transportasi yang asal muasal dari kata Velocipede yang dikenalkan sejak zaman Hindia Belanda di Indonesia, orang Jepang menyebutnya Jitensha [ kereta mesin ], orang Tionghoa menyebutnya Zìxíngchē [ Gelinding Sendiri ] orang Belanda menyebutnya, Fiets [ kereta kaki ] orang Inggris menyebutnya Bike or Bicycle [ yang diputar ] orang Indonesia menyebutnya dahulu disebut kereta angin, yang dapat diartikan sebuah kereta yang dapat lari dengan cepat kencang seperti angin, walaupun sebagian orang menyebut sepeda kereta angin karena rodanya pakai angin, pada hal sepeda awalnya tidak pakai angin terbuat dari kayu.
Sepeda diperkenalkan di abad ke 18 oleh seorang pengawasan hutan yang bernama Baron Karl Drais Von Sauerbronn atau dikenal Karl Drais lahir di Jerman yang berprofesi sebagai pengawas hutan, tadi sepeda awalnya berfungsi sebagai transportasi kini telah banyak berubah, sepeda telah beruba fungsi menjadi alat olah raga, entertaiment, performance, sport and recreation yang saat ini setiap hari dapat di temui pagi dan atau sore hari dipergunakan oleh tua dan muda terutama di waktu – waktu hari libur sepeda menjadi bagian dari kegiatan keluarga, kelompok dan saat ini sepeda lebih banyak dipergunakan sebagai media sport and recreation.
Untuk melakukan kegiatan bersepeda tentu diperlukan bagi pengguna sepeda untuk memilih berbagai jenis fungsi sepeda, ada yang road race, hybrid, mountain bike, BMX; jenis dan tipe dan bahkan sampai yang jenis sepeda lipat yang mudah di bawa kemana saja, jenis sepeda yang berbeda – beda dan kini juga di lengkapi electronic bike bagi mereka yang kurang kuat mengoseh sepedanya.
Sebagaimana kita ketahui seperti di Europa dan Jepang dan beberapa negara lainnya sepeda masih tetap menjadi alat transportasi yang favorid bagi masyarakat dunia sejak dahulu sampai kini, selain diperuntukan olah raga, sepeda masih banyak yang diandalkan untuk aktivitas bekerja maupun fungsi lainnya. Dengan pertumbuhan dan pengembangan tersebut sehingga sepeda muncul dengan berbagai bentuk dan variasi dengan fungsinya yang berbeda-beda guna memaximal bagi penggunanya.
KENAPA 48 BSPB MEMILIH LEEBONG DAN BELITUNG
Kegiatan 48 BPSB di Belitung tentu lebih bersifat rekreative yang dilaksanakan pada tanggal 27 sd 28 September 2020 mendatang, dan tentu untuk melakukan kegiatan itu sport and recreation tersebut perlu memilih tempat yang ideal, oleh karena itu sedikit kami turunkan pembicaraan kenapa mereka memilih Belitung dan Leebong Island sebagai tempat tujuan kegiatan event mereka ini.
Dikatakan Belitung tempatnya tenang – udaranya segar dan bersih dengan temperature yang sangat menghangatkan dan mampu memberikan suatu energy panas untuk memproducts moisturizer baik untuk kesehatan kulit terutama bagi mereka yang kulitnya kering, jalannya bagus tidak berlobang serta jarak stop pick dari satu tempat stop pick lain ideal, dan dapat di temui panorama indah dan melihat kehidupan perkampungan masih asri dengan halaman alami dan bersih serta masyarakatnya ramah, terutama aman baik diperjalanan dan tidak takut sampai sepedanya hilang kalau meninggalkan sepedanya di pantai untuk berenang – renang di laut, tinggal di sandarkan sepeda dipastikan tidak hilang, sungguh tenang kami berekreasi, disamping itu makanannya enak, makanan laut seperti ikan udang, cumi, kepiting yang masih segar – sea food barbecue is number one fresh from de oven. Pulau Leebong yang alami dan jauh dari hiruk pikuk, tenang dan nyaman dengan pantai dan panorama nan indah, houshold yang baik dan bersih. Ideal untuk bersantai setelah gowes di mengelilingi Belitung
Kegiatan event 48 BSPB di Belitung dalam rangka mengisi dan memperingati hari Sumpah Pemuda sebagai tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia yang merupakan kristalisasi iklar semangat penegakan cita – cita berdirinya Negara Indonesia. Semoga kegiatan dari 48 BSPB akan merupakan juga tonggak kebangkitan pariwisata Belitung setelah Pandemic Corona Virus 19.
Happy Sport and Entertainment
Goweser 48 BSPB ber Merah Putih Menjelajahi Pulau Leebong di Belitung menyambut hari Sumpah Pemuda, mulai dari The Village of Batu Itam, menikmati indahnya alam desa dan tentu dak ketinggalan makan mie Belitung dan kopi Kong Jie, menikmati alam Pulau di Leebong Island. Route to Leebong Island di Belitung ini di rancang khusus melalui kegiatan bersepeda happy is wonderful sebagai kebutuhan manusia hidupan di alam new normal dalam suasana menghadapi tantangan Pandemic Corona Virus 19, dimana manusia hidup membutuhkan dan sentuhan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, melalui gowes guna mengetahui betapa indahnya alam ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia; Hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam guna mendapatkan normal flora sebagai kebutuhan manusia guna meningkatkan immunitas tubuh manusia itu sendiri melalui concept Emotioonal Freedom melalui happy sport and entertainment for your wonderful day
Seluruh peserta dan pelaksanaan dijalankan TCA [ Travel Corridor Arrangement ], New Normal and Health Protocol, melalui Rapid Test dan tempat kunjungan dilakukan Health Protocol Inspection dan pengawasan oleh ETSDC NGO [ Environment Tourism Social Development Center ] sebuah [ Non Government Organization ] dalam kegiatan ini tanpa menghilangkan happy sport and entertainment for yours wonderful day selama di Pulau Leebong – Belitung, yang akan dilaksanakan dari tanggal 27 s/d 29 September 2020.
Rombongan ini akan di pimpin langsung oleh : Bapak Abdul Karding didampingi sahabat karibnya Tellie Gozali ownwer Leebong Island, di dukung oleh technique support field coordinator : Arizky: Lando, Om Nasir; Entertainment; Echa, Ridwan, Reza; Logistic; Yasir, Ali, Health and Security; Said Bajuri, Bagonk; Documentation; Dimas, Vio, Lando, Jokodin, Travel Document; CakYon and Mechanic; Glendy – and local crew support
Seluruh Goweser 48 dalam applikasi bersepeda akan melalui beberapa route bersepeda dan menikmati alam dan budaya Belitung dan jarak tempuh melalui Batu Itam – Tanjung Tinggi – City Tour Bike – Finish with wonderful night di Leebong Island. Setiap track akan d itempuh jarak kurang lebih 10 Km
Kegiatan ini juga sekaligus sebagai uji coba kegiatan yang direncanakan bersama Garuda Indonesia Bersepeda di Belitung
Author: Nicolaus Lumanauw
Categories
Tags
-
Pingback: FTPI Belitung Cycling & Fun - My Journey Indonesia